Menanggapi Masalah

Permasalahan              : Menunda-nunda mengerjakan PR sehingga menumpuk


Fakta sehari-hari         : 
Banyak pelajar di Indonesia yang malas sehingga selalu mengundur-undur waktu dalam mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan sekolah kepada siswa. Karena menurut kebanyakan siswa, meskipun pekerjaan rumah adalah wajib dan banyak, tetapi mereka lebih memilih untuk mengerjakannya pada pada waktu yang singkat. Padahal kita tidak tahu berapa lama kita akan mengerjakan hal tersebut sehingga siswa tidak mempunyai waktu untuk belajar mempersiapkan pelajaran esok hari.

Pendapat                     :
Saya setuju dengan penundaan tersebut. Karena pekerjaan rumah yang sebelumnya terlalu banyak sehingga siswa tidak dapat mengerjakan pekerjaannya dalam satu hari. Maka, siswa harus menyelesaikan pekerjaan itu hari ini. Oleh karena itu, siswa tidak dapat mengerjakan pekerjaan rumah yang baru diberikan saat sekolah hari itu. Maka, siswa terpaksa untuk menundanya dan mengerjakannya esok hari.


Sanggahan                   :
Saya tidak setuju dengan penundaan tersebut. Karena, menunda suatu pekerjaan tidak dapat membuat PR selesai melainkan semakin menumpuk. Disebabkan guru akan menambah PR pada setiap pelajaran sehingga PR pun menumpuk dan siswa tidak akan sempat menyelesaikan PR tersebut. Maka, siswa tidak mengerjakannya atau mengerjakannya di sekolah. Kebiasaan inilah akan terbawa sampai masa depan jika kita tidak segera mengubahnya.

Kesimpulan                 :
Penundaan mengejakan PR oleh siswa bukan sepenuhnya salah siswa, akan tetapi juga salah guru. Guru terlalu banyak memberi tugas karena tidak mengetahui bahwa pada mata pelajaran lain juga terdapat tugas. Tetapi itu juga salah siswa, kadang mereka lebih mementingkan hiburan daripada PR di sekolah. Sehingga apabila ada waktu luang, mereka lebih suka bermain dibanding mengerjakan PR.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.