Permasalahan :
Menunda-nunda mengerjakan PR sehingga menumpuk
Fakta sehari-hari :
Banyak
pelajar di Indonesia yang malas sehingga selalu mengundur-undur waktu dalam
mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan sekolah kepada siswa. Karena menurut
kebanyakan siswa, meskipun pekerjaan rumah adalah wajib dan banyak, tetapi
mereka lebih memilih untuk mengerjakannya pada pada waktu yang singkat. Padahal
kita tidak tahu berapa lama kita akan mengerjakan hal tersebut sehingga siswa tidak
mempunyai waktu untuk belajar mempersiapkan pelajaran esok hari.
Pendapat :
Saya
setuju dengan penundaan tersebut. Karena pekerjaan rumah yang sebelumnya
terlalu banyak sehingga siswa tidak dapat mengerjakan pekerjaannya dalam satu
hari. Maka, siswa harus menyelesaikan pekerjaan itu hari ini. Oleh karena itu,
siswa tidak dapat mengerjakan pekerjaan rumah yang baru diberikan saat sekolah
hari itu. Maka, siswa terpaksa untuk menundanya dan mengerjakannya esok hari.
Sanggahan :
Saya
tidak setuju dengan penundaan tersebut. Karena, menunda suatu pekerjaan tidak
dapat membuat PR selesai melainkan semakin menumpuk. Disebabkan guru akan
menambah PR pada setiap pelajaran sehingga PR pun menumpuk dan siswa tidak akan
sempat menyelesaikan PR tersebut. Maka, siswa tidak mengerjakannya atau
mengerjakannya di sekolah. Kebiasaan inilah akan terbawa sampai masa depan jika
kita tidak segera mengubahnya.
Kesimpulan :
Penundaan
mengejakan PR oleh siswa bukan sepenuhnya salah siswa, akan tetapi juga salah
guru. Guru terlalu banyak memberi tugas karena tidak mengetahui bahwa pada mata
pelajaran lain juga terdapat tugas. Tetapi itu juga salah siswa, kadang mereka
lebih mementingkan hiburan daripada PR di sekolah. Sehingga apabila ada waktu
luang, mereka lebih suka bermain dibanding mengerjakan PR.
Kamis, 17 Mei 2012
Category
Bahasa Indonesia
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar: